Strategi 2 Moving Average yang Ditingkatkan untuk Hasil yang Lebih Baik
Apa yang dimaksud dengan Moving Average?
Moving average merupakan indikator yg memperhitungkan poin harga sebelumnya untuk ditampilkan pada harga rata-rata pada grafik. Kemiringan moving average dipakai untuk mengidentifikasi tren yg ada, sementara moving average datar mungkin mengindikasikan pasar tanpa tren.
Karakteristik penting lainnya dari indikator moving average merupakan bahwa indikator ini biasanya bertindak sebagai garis dukungan dan resistensi dinamis. Harga biasanya akan memantul dari moving average alias memotongnya dan merubah arah tren yg ada.
Berbagai Jenis Moving Average
Ada beberapa tipe moving average berdasarkan caranya memperhitungkan nilai. Yang paling umum merupakan simple moving average (SMA), exponential moving average (EMA), weighted moving average (WMA) dan smoothed simple moving average (SSMA).
Exponential moving average biasanya lebih menekankan pada pergerakan harga baru-baru ini sementara weighted mampu diatur sesuai preferensi pengguna. Namun semua tipe terbukti memperlihatkan tren yg ada tidak peduli tutorial penghitungannya dan mampu dipakai untuk memasuki dan keluar dari trading.
Moving Average dengan Periode yg Berbeda
Dengan memakai dua moving average dengan penghitungan yg seperti namun dalam periode waktu berbeda, kita mampu memperoleh isyarat tren yg lebih baik, dan waktu memasuki trading.
Dalam contoh berikut, kita akan memakai exponential moving averages (EMA) yg biasanya terdapat di setiap platform trading. EMA pertama berwarna merah akan memakai pengaturan periode waktu 100 sedangkan yg kedua berwarna hijau akan memakai pengaturan periode waktu 14. EMA periode 14 merupakan yg tercepat sebab merespons perubahan keadaan pasar dengan cepat, sementara EMA periode 100 merupakan yg paling lambat dan memperlihatkan arah tren yg ada.
Strategi 2 Moving Average untuk Trading
Strategi yg memakai dua exponential moving average tidaklah rumit diimplementasikan dan mempunyai potensi menolong trader memutuskan arah pasar dan waktu optimal untuk masuk. Saat memakai taktik ini, trader wajib memperhatikan serangkaian sinyal.
3 keadaan kritis untuk trading long
- Harga aset dan EMA periode 14 wajib berpotongan di atas EMA periode 100 dan masih berada di atas
- Kemudian harga wajib turun lagi dan menyentuh alias menguji ulang EMA periode 14. Uji ulang ini mampu berupa uji ulang ringan dengan badan alias sumbu lilin alias lilin memotong EMA dan menutup di bawah. Hal ini sangat penting sebab akan memungkinkan memasuki trading pada harga yg lebih baik (rendah).
- Sentuhan terbaru merupakan menantikan supaya lilin bullish pertama terbuka dan tertutup baik di bawah alias di atas EMA periode 14. Sebaiknya tertutup di atas, namun tertutup di bawah akan memungkinkan trader memasuki trading pada harga yg lebih rendah dan menambah potensi keuntungan. Setelah lilin tertutup, trading long mampu segera dimulai.
3 keadaan kritis untuk trading short
- Harga aset dan EMA periode 14 wajib berpotongan di bawah EMA periode 100 dan masih berada di bawah
- Kemudian harga wajib naik lagi dan menyentuh alias menguji ulang EMA periode 14. Uji ulang ini mampu berupa uji ulang ringan dengan badan alias sumbu lilin alias lilin memotong EMA dan menutup di atas. Sekali lagi, faktor ini sangat penting sebab akan memungkinkan memasuki trading pada harga yg lebih baik (tinggi).
- Sentuhan terbaru merupakan menantikan lilin bearish pertama terbuka dan tertutup baik di atas alias di bawah EMA periode 14. Sebaiknya tertutup di bawah, namun tertutup di atas akan memungkinkan trader masuk pada harga yg lebih tinggi dan menambah potensi keuntungan. Setelah lilin tertutup, trading short mampu segera dimulai.
Kesimpulan
Moving average sangat mudah dipakai dan mampu dipadukan dengan aksi harga dalam taktik trading. Pengaturan periode waktu dan perhitungan mampu diatur sesuai preferensi trader dan karakteristik aset trading.
Strategi standar memakai 2 moving average biasanya hanya mempunyai satu kriteria. Lakukan trading long dikala moving average tercepat berpotongan di atas moving average paling lambat dan perbuat trading short dikala yg terjadi merupakan sebaliknya. Meskipun begitu, hasil merupakan memasuki trading long pada harga sangat tinggi alias memasuki trading short dengan harga sangat rendah dan mengurangi potensi keuntungan. Bahkan lebih buruk, yg terjadi merupakan trading yg salah sebab tidak jarang kali harga akan berbalik seusai moving average berpotongan.
Dengan menantikan harga kembali kemudian menantikan lilin pertama tertutup di arah perpotongan moving average kita mampu menghindari perangkap besar taktik standar dan menambah kemungkinan berhasil. Hal ini juga memungkinkan stop loss yg lebih ketat apabila terjadi sinyal palsu.